- Back to Home »
- puisi »
- Puisi O'lala
Posted by : secawan kopi tubruk
Rabu, 15 Mei 2013
(untuk: Pak Sinar Hadi)
O’ la la
banyak sudah kata-kata terbuang tanpa makna
celoteh kanan celoteh kiri
di atas berteriak di bawah tak mau diam
O’ la la
buku-buku puisi hanya pengisi rak-rak toko buku
hanya dianggap tulisan penuh deret kata-kata
tak berdanya
dibanding buku-buku penghibur lara
walau kasat dimata
sesaat pula
atau buku-buku politik
yang menggambarkan perebutan kekuasaan semata
membuat rakyat tak berdaya
O’ la la
guruku
bermain kata
ditorehkannya
pada lembaran putih
dari tempat sampah
ditulisnya
sepatah dua patah
puisi jiwa
O’ la la
tangannya tak lelah menggoreskan
puisi
dengan
rangkaian kata-kata
yang tersirat
dalam raut wajah gelisah murid-muridnya
dalam garis kerut wajah para orang tua
penanda beban banyaran
dalam nestapa para pengajar
atas politik Pak Mentri Pendidikan
O’ la la
guruku terus menulis
sebagai ungkapan ketidak berdanyaan
walau dikecam sensasi semata
tak berharga
bagi manusia yang tak mengenal kata jiwa
tapi begiku bermakna
(Januari, 2009)