- Back to Home »
- resensi »
- Makishima Shougo: Kepercayaan akan Nilai Manusia
Posted by : secawan kopi tubruk
Rabu, 05 Juni 2013
Kepercayaan akan Nilai Manusia
“Seseorang itu bernilai
jika mereka bertindak atas kehendaknya sendiri,” Makishima Shougo.
Makishima Shougo adalah antogonis utama dalam animasi psycho-pass.
Dia merupakan salah satu orang yang kecenderungan psikologisnya tidak bisa
dibaca sibyl sistem atau yang disebut ‘perilaku kriminal tanpa gejala’. Sehingga,
saat melakukan tindak kejahatan psycho-passnya dan koefisien kriminal Makishima
tetap dianggap aman oleh dominator.
Makishima pandai meraba kehendak orang, termasuk orang-orang
yang bertujuan melakukan kejahatan. Dia membantu mereka untuk menjadi pembunuh
sesungguhnya. Tapi kemudian, dia sendiri turut menghancurkan orang tersebut
jika terlihat gagal, seperti kasus Mido Masitake dan Ouryo Rikaku. Laki-laki
brilian yang terlihat selalu tenang ini teryata adalah orang yang berbahaya dan
sadis. Dengan tenangnya, dia membunuh Yuki, sahabat Akane. Setiap tindak
kejahatannya dilakukan dengan 'elegan'
dan terencana.
Namun, setiap
tindakannya memiliki nilai atau pesan yang tersirat. Dia tak sengan-sengan
menguji jiwa manusia, meskipun harus bertindak sadis. Dia sangat mempercayai
keagungan jiwa manusia. Dia ingin membuktikan bahwa bahkan di era teknologi
yang disebut-sebut telah berhasil mengungkapkan rahasia dari jiwa manusia,
tetap akan selalu ada bagian dari jiwa dan pikiran manusia yang tidak dapat
diukur dan menjadi misteri.
“Dengan menganalisa bio-organisme yang dibaca pemindai
gelombang, dominator mampu mengetahui cara berpikir seseorang. Sains akhirnya
menemukan rahasia di balik jiwa manusia, dan hasilnya masyarakat ini berubah
drastis. Akan tetapi, kehendak masyarakat bukan termasuk bagian dari penilaian
tersebut. Aku heran criteria apa yang kau gunakan untuk memisahkan antara orang
baik dan orang jahat. Aku ingin menjadi saksi dari keagungan jiwa manusia. Aku
ingin tahu apakah itu memang layak untuk dikagumi. Tapi, saat hidup manusia
bergantung pada Sybil, tanpa pernah memikirkan apa yang benar-benar mereka
inginkan, apa mereka benar-benar berharga?”
(episode 11)
Dalam animasi ini terlihat Makishima merupakan sosok penjahat
yang punya nilai dan idealisme tersendiri. Ia adalah aktor yang ingin
menghancurkan sibyl sistem. Menurutnya, Sibyl System yang menurutnya telah
merampas kebebasan. Dia adalah pelanggar politik politik dalam masyarakat yang
dikelola sibyl sistem.
“Benarkah ini sebuah sistem? Atau sebuah penjara yang besar?
Panopticon (penjara yang bentuknya bundar/bulat). Fasilitas yang bisa mengamati
semua orang sekaligus. Sibly mungkin bentuk yang terburuk. Kau bisa
mengendalikan tahanan hanya dengan sedikit penjaga.” (episode 22)
“Tak ada tempat bagi komonitas di dunia ini, dimana semua
orang diawasi dan hidup dalam standar sistem. Semua orang hanya diam dalam
penjara kecil mereka masing-masing. Dan sistem menjinakan mereka dengan
memberikan mereka masing-masing ketentraman diri.” (episode 23)
Baginya, tatanan masyarakat yang dikelola sibyl sistem telah
menghilangkan nilai sesungguhnya dari manusia dan kemanusiaanya. Sistem telah
membuat manusia seperti binatang jinak. Tindakkannya mirip seorang anarkis, yang
ingin merubah sistem yang tidak manusiawi mejadi lebih manusiawi. Namun, karena
menyukai kehancuran dia telah menyimpang dari makna anarkisme sesungguhnya.
Di episode 17, dia merencanakan tindakan yang mengguncang
dasar masyarakat. Dia memprovokasi masyarakat untuk menyadarkan betapa buruknya
jika manusia kehilangan kemanusiaannya.
Bersama temannya, dia menciptakan sebuah helm agar si pemakainya tidak
bisa dideteksi pemindai psycho-pas. Helm ini dibagikan kepada masyarakat.
“Alat ini berfungsi untuk meningkatkan kesadaran. Untuk
menyedarkan masyarakat bahwa mereka seharusnya hidup layaknya manusia, bukan
binatang ternak yang jinak. Masyarakat telah disesatkan sibly sistem hingga ke
titik dimana mereka tidak mampu menyadari bahaya, meski didepan mereka
sekalipun.” (episode 14)
Setelah ditanggap oleh DIK, Makishima tidak dihukum tapi
justru diajak bergabung menjadi anggota. Kepandaian, ketajaman analisa, dan
perilakunya yang sulit ditebak diperlukan untuk menyempurnakan sibyl sistem. Namun, Makishima menolak dan melarikan diri.
Dia lebih memilih menjadi pemain selama-lamanya, daripada menjadi ‘tuhan’ yang
mengendalikan tatanan masyarakat. Dia mencintai permainan ‘kehidupan’ dari lubuk
hatinya yang paling dalam.
Baginya, bentuk sesungguhnya dari sibyl sistem merupakan
sebuah ironi. Ini mirip seperti dokter di di balnibarbi dalam Perjalanan
Guliver, karangan swift, bagian 3. Balnibarbi adalah tempat yang disinggahi
guliver setelah pulau melayang laputa. Seorang dokter di balnibarbi menemukan
cara untuk mendamaikan dua politisi yang berbeda saling berbeda pendapat.
Caranya yaitu melakukan operasi memotong setengah bagian otak mereka yang
kemudian dijahit menjadi satu. Ketika selesai, mereka mampu menghasilkan kesederhanaan
serta keteraturan cara berpikir. Ini adalah kritik mereka yang sombong, yang
berpikir bahwa mereka datang ke dunia hanya untuk melihat dan mengatur aliran
geraknya.
Oleh karena itu, sampai akhir dia terus berusaha
menghancurkan sibyl sistem. Walau pada akhirnya kembali digagalkan oleh
Kougami. Makishima pun mati ditangan kougami.